BENTUK-BENTUK PERBANDINGAN

1.       

        1. Perbandingan Senilai (Seharga)

        Pernahkah kalian membeli buku di toko buku?

Kalian dapat membeli sejumlah buku sesuai dengan jumlah uang yang kalian punya. Jika harga 1 buah buku Rp 2.500,00 maka harga 5 buah buku = 5 Rp2.500,00 = Rp12.500,00.

Artinya, semakin banyak buku yang dibeli, makin banyak pula harga yang harus dibayar. Perbandingan seperti ini disebut perbandingan senilai.

Pada perbandingan senilai, nilai suatu barang akan naik/turun sejalan dengan nilai barang yang dibandingkan.


Contoh:

Sebuah mobil memerlukan 3 liter bensin untuk menempuh jarak 24 km. Berapa jarak yang ditempuh mobil itu jika menghabiskan 45 liter bensin?

Penyelesaian:

Cara 1:

3 liter bensin menempuh jarak 24 km, sehingga 1 liter bensin menempuh jarak = 24/3 km = 8 km.

Jarak yang dapat ditempuh dengan 45 liter bensin = 45 x 8 km = 360 km.

Cara 2:

    
    Jadi, jarak yang dapat ditempuh dengan 45 liter bensin adalah 360 km.

Dari contoh di atas, jika banyaknya bensin bertambah maka jarak yang ditempuh juga bertambah. Penyelesaian seperti cara 1 pada contoh di atas disebut perhitungan perbandingan senilai melalui perhitungan nilai satuan. Adapun penyelesaian seperti cara 2 pada contoh di atas disebut perhitungan perbandingan senilai melalui perbandingan.

 

2.      2. Perbandingan Berbalik Nilai (Berbalik Harga)

  Kalian telah mempelajari bahwa pada perbandingan senilai, nilai suatu barang akan naik/turun sejalan dengan nilai barang yang dibandingkan. Pada perbandingan berbalik nilai, hal ini berlaku sebaliknya.

Contoh:

Seorang peternak mempunyai persediaan makanan untuk 30 ekor kambing selama 15 hari. Jika peternak itu menjual 5 ekor kambing, berapa hari persediaan makanan itu akan habis?

Penyelesaian:

Cara 1

30 ekor kambing selama 15 hari dan (30 – 5) = 25 ekor kambing selama  hari. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut.

30 x 15 = 25 x x

450 = 25x

x = 18

Jadi, untuk 25 ekor kambing, persediaan makanan akan habis selama 18 hari.

 

Cara 2





x = 450/ 25

x = 18

Jadi, untuk 25 ekor kambing, persediaan makanan akan habis selama 18 hari.

Berdasarkan contoh di atas, makin sedikit jumlah kambing, makin lama persediaan makanan akan habis. Perbandingan antara banyak kambing dengan lama hari persediaan makanan habis adalah salah satu contoh perbandingan berbalik nilai.

Jadi, pada perbandingan berbalik nilai berlaku hal berikut.

Jika nilai suatu barang naik maka nilai barang yang dibandingkan akan turun. Sebaliknya, jika nilai suatu barang turun, nilai barang yang dibandingkan akan naik.


<<Back                                                                                               Next>> 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar